Chancroid / Ulkus mole
Salah satu penyakit menular seksual yang ditandai dengan ulkus yang khas (Ulcus molle). Penyakit ini endemik di daerah2 negara berkembang seperti Asia, Afrika, dan Caribbean. Penyakit ini juga meningkatkan risiko terinfeksi HIV karena menyebabkan kerusakan pada lapisan mukosa sehingga virus dapat masuk dari lokasi lesi.
DI Amerika Serikat, pada tahun 2010, hanya terdapat laporan 24 kasus dari 9 daerah yang berbeda. Secara global, menurut data yang terakhir yaitu pada tahun 1995, diperkirakan terdapat 7 juta kasus chancroid.
DI Amerika Serikat, pada tahun 2010, hanya terdapat laporan 24 kasus dari 9 daerah yang berbeda. Secara global, menurut data yang terakhir yaitu pada tahun 1995, diperkirakan terdapat 7 juta kasus chancroid.
Etiologi
Haemophillus ducreyi. Merupakan bakteri gram negatif, anaerob fakultatif, berbentuk basil yang sangat infektif. Hanya patogen pada manusia. Bakteri ini memerlukan Faktor X untuk perkembangannya.
Transmisi
Hubungan seksual
Patologi dan patogenesis
Haemophilus ducreyi masuk ke dalam tubuh manusia melalui mukosa yang terbuka dan menyebabkan reaksi inflamasi lokal. Reaksi ini disebabkan karena produksi toksin yang bersitat sitotoksik. Dapat terjadi autoinokulasi pada organ lain seperti mata.
Lesi diawali sebagai papul kecil dengan rasa nyeri, selang beberapa hari (4-7 hari), lesi berkembang menjadi pustula yang akhirnya pecah menjadi ulkus.
Lesi diawali sebagai papul kecil dengan rasa nyeri, selang beberapa hari (4-7 hari), lesi berkembang menjadi pustula yang akhirnya pecah menjadi ulkus.
Tanda dan gejala
a. Adanya ulkus khas pada organ genitalia externa laki-laki dan perempuan. Ciri2 dari ulkus adaah : Nyeri, bisa multipel/tunggal, terdapat nyeri tekan, dasarnya kotor, dan mudah berdarah, kulit sekitar ulkus menjadi merah, dan tepi ulkus tidak rata.
b. Pembesaran kelenjar limfe inguinal
b. Pembesaran kelenjar limfe inguinal
Diagnosis
a. Pewarnaan gram, spesimen diambil dari kerokan ulkus, hasil pengecatan gram menujukkan bakteri batang gram negatif dengan school of fish appearance
b. Kultur pada CAP (Chocolate Agar Plate)
c. PCR (Polymerase Chain Reaction)
b. Kultur pada CAP (Chocolate Agar Plate)
c. PCR (Polymerase Chain Reaction)
Pewarnaan gram pada Hamophilus influenzae
Treatment and maangement
a. Lesi diusahkan tetap bersih dan kering sepanjang waktu, lesi dapat dicuci dengan sabun biasa dan air bersih
b. Antibiotik : Ciprofloxacin 500mg 1x/hr selama 3 hari atau ceftriaxone 500mg Single dose Inj IM atau azithromycin 1g single dose
c. Jika terdapat bubo dapat dilakukan aspirasi secara transkutan, dianjurkan jika ukuran abses >5cm
b. Antibiotik : Ciprofloxacin 500mg 1x/hr selama 3 hari atau ceftriaxone 500mg Single dose Inj IM atau azithromycin 1g single dose
c. Jika terdapat bubo dapat dilakukan aspirasi secara transkutan, dianjurkan jika ukuran abses >5cm
Sumber
a. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing
b. Farrar J. Hotez PJ. Junghanss T. Kang G. Lalloo D. Whte N. 2014. Manson’s Tropical Infectious Disease 23rd edition. Elsevier : Philadelphia
c. Arsove P. 2014. Chancroid. [Online] Diakses 7 Januari 2016 [Dari : http://emedicine.medscape.com/article/214737]
b. Farrar J. Hotez PJ. Junghanss T. Kang G. Lalloo D. Whte N. 2014. Manson’s Tropical Infectious Disease 23rd edition. Elsevier : Philadelphia
c. Arsove P. 2014. Chancroid. [Online] Diakses 7 Januari 2016 [Dari : http://emedicine.medscape.com/article/214737]