Cluster Headache
Salah satu tipe primary headache
*primary headache : TTH , migraine, cluster headache, trigeminal neuralgia
*Secondary headache : infeksi sistemik, cedera kepala , gangguan vaskular, subarachnoid hemorrhage, brain tumor, dll
Penyakit nyeri kepala unilateral yang disertai dengan gangguan otonom pada wajah yang ipsilateral. Merupakan bentuk nyeri kepala yang jarang, menyerang 0,1% populasi. Penyakit ini lebih sering menyerang pria dibanding wanita dengan perbandingan 3:1. Biasanya penyakit ini menyerang pada usia 30 tahun
*primary headache : TTH , migraine, cluster headache, trigeminal neuralgia
*Secondary headache : infeksi sistemik, cedera kepala , gangguan vaskular, subarachnoid hemorrhage, brain tumor, dll
Penyakit nyeri kepala unilateral yang disertai dengan gangguan otonom pada wajah yang ipsilateral. Merupakan bentuk nyeri kepala yang jarang, menyerang 0,1% populasi. Penyakit ini lebih sering menyerang pria dibanding wanita dengan perbandingan 3:1. Biasanya penyakit ini menyerang pada usia 30 tahun
Etiologi
Tidak diketahui penyebab pasti dari CH
Beberapa faktor pemicu terjadinya episode CH :
a. Stress
b. Alergen
c. Perubahan musim
d Nitrogliserin
80% penderita CH adalah perokok berat dan 50%nya memiliki riwayat konsumsi alkohol berat
Beberapa faktor pemicu terjadinya episode CH :
a. Stress
b. Alergen
c. Perubahan musim
d Nitrogliserin
80% penderita CH adalah perokok berat dan 50%nya memiliki riwayat konsumsi alkohol berat
Patologi dan patogenesis
Tidak diketahui secara menyeluruh.
Beberapa hal yang terjadi pada pasien CH :
a. Dialatasi pembuluh darah
b. Stmulasi saraf trigeminal
c. Peningkatan sel mast
Beberapa hal yang terjadi pada pasien CH :
a. Dialatasi pembuluh darah
b. Stmulasi saraf trigeminal
c. Peningkatan sel mast
Tanda dan gejala
Serangan nyeri kepala yang berat bersifat unilateral, terutama di daerah orbital, supraorbital, temporal atau kombinasi. Bervariasi antara 15-180 menit dan terjadi sekali setiap hari (terkadang mencapai 8x / hari). Serangan nyeri kepala diserati dengan gejala autonomik ipsilateral. (Selengkapnya lihat di bagian diagnosis).
Gejala biasanya terjadi dalam beberapa waktu (1 minggu atau 1 bulan) diikuti dengan periode remisi selama beberapa bulan atau beberapa tahun. 10-15% mengalami CH kronis , yaitu tidak ada remisi
Gejala biasanya terjadi dalam beberapa waktu (1 minggu atau 1 bulan) diikuti dengan periode remisi selama beberapa bulan atau beberapa tahun. 10-15% mengalami CH kronis , yaitu tidak ada remisi
Diagnosis
a. Setidaknya 5 episode nyeri kepala yang memenuhi kriteria B-D
b. Nyeri berat / sangat berat pada mata unilateral, supra orbital atau regio temporal yang berlangsung selama 15-180 menit jika tidak diobati
c. Nyeri kepala disertai dengan :
e. Tidak cocok dengan diagnosis yang lain
b. Nyeri berat / sangat berat pada mata unilateral, supra orbital atau regio temporal yang berlangsung selama 15-180 menit jika tidak diobati
c. Nyeri kepala disertai dengan :
- Injeksi konjungtiva dan/atau lakrimasi ipsilateral
- Hidung buntu dan/atau rinorea ipsilateral
- Pembengkakan kelopak mata ipsilateral
- Keringat pada wajah atau dahi ipsilateral
- Miosis dan/atau ptosis ipsilateral
- Rasa tidak tenang atau agitasi
e. Tidak cocok dengan diagnosis yang lain
Treatment and management
Pada saat episode nyeri kepala :
a. Oksigen 10-12L/Menit selama 15-20 menit
b. Sumatriptan 6mg Subkutan
c. Sumatriptan 20mg intranasal
d. Dihidroergotamin 0,5-1,5 mg IV
a. Oksigen 10-12L/Menit selama 15-20 menit
b. Sumatriptan 6mg Subkutan
c. Sumatriptan 20mg intranasal
d. Dihidroergotamin 0,5-1,5 mg IV
Profilaksis
a. Verapamil (lini pertama), 40-80mg 2x/hari (bisa ditingkatkan hingga 960mg/hari)
b. Lithium 400-800mg/hari
c. Methysergide 3-12mg/hari
d. Gabapentin 1200-3600mg/hari
e. Melatonin 9-12mg/hari
f. Prednison 1mg/kg (maksimum 60mg/hari), dengan tapering off 21 hari (hanya untuk jangka pendek)
b. Lithium 400-800mg/hari
c. Methysergide 3-12mg/hari
d. Gabapentin 1200-3600mg/hari
e. Melatonin 9-12mg/hari
f. Prednison 1mg/kg (maksimum 60mg/hari), dengan tapering off 21 hari (hanya untuk jangka pendek)
Sumber
a. Kuliah blok Neurologi FKUB 2015
b. IHS. [Online] Diakses 21 Januari 2016 [Dari : http://ihs-classification.org]
c. Mitsikostas DD, Edvinsson L, Jensen RH, Katsarava Z, Lamlp C, Negro A. Refractory chronic cluster headache: a consensus statement on clinical definition from the European Headache Federation. The journal of Headache and Pain 2015. Vol 15:79
d. Goadsby PJ. Raskin NH. Migraine and Other Primary Headache Disorders. Dalam : Kasper DL. Hauser SL. Jameson JL. Fauci AS. Longo DL. Loscalzo J. Penyunting. 2015. Harrison’s Principles of Internal Medicine 19th edition. NewYork : McGrawHill
e. Agostoni JW. Cluster Headache. Am Fam Physician. 2013. Jul 15;88(2):122-128
f. Blanda M. Cluster Headache. 2015. [Online] Diakses 21 Januari 2016 [Dari : http://emedicine.medscape.com/article/1142459]
b. IHS. [Online] Diakses 21 Januari 2016 [Dari : http://ihs-classification.org]
c. Mitsikostas DD, Edvinsson L, Jensen RH, Katsarava Z, Lamlp C, Negro A. Refractory chronic cluster headache: a consensus statement on clinical definition from the European Headache Federation. The journal of Headache and Pain 2015. Vol 15:79
d. Goadsby PJ. Raskin NH. Migraine and Other Primary Headache Disorders. Dalam : Kasper DL. Hauser SL. Jameson JL. Fauci AS. Longo DL. Loscalzo J. Penyunting. 2015. Harrison’s Principles of Internal Medicine 19th edition. NewYork : McGrawHill
e. Agostoni JW. Cluster Headache. Am Fam Physician. 2013. Jul 15;88(2):122-128
f. Blanda M. Cluster Headache. 2015. [Online] Diakses 21 Januari 2016 [Dari : http://emedicine.medscape.com/article/1142459]