Diuretics
Mekanisme : Peningkatan produksi urin (diuresis) --> meningkatkan eksresi Na+ dan H2O (menghambat reabsorbsi Na+)--> Menurunkan volume extracellular
Contoh :
a. Gol Thiazide : HCT, Benthizaide, -thiazide
b. Gol Loop diuretic : Furosemide
Jika menggunakan diuretik --> banyak cairan terbuang --> ginjal mendeteksi kekurangan cairan dengan mengaktifkan RAAS --> sehingga tekanan darah cenderung dipertahankan
Oleh karena itulah kita menggunakan kombinasi obat antara diuretic dengan obat ACEi , ARB
c. Carbonic anhydrase inhibtor : Azetasolamide (termasuk golongan diuretik tetapi bukan untuk hipertensi tipe kardiovaskular)
d. Aldosteron antagoniist : Spironolactone
e. osmotic diuretic : mannitol, sorbitol (termasuk golongan diuretik tetapi bukan untuk hipertensi tipe kardiovaskular)
Dosis :
a. Furosemide : obat iv 20-40 mg
b. spironolactone :
- hipertensi esensial 25mg/hr – 100mg/hr
Sediaan 25mg , 100 mg
ES : gynecomastia
c. HCT
- hipertensi : 12,5 mg – 50 mg / hari
- seidaan : 12,5 mg – 25 mg
Contoh :
a. Gol Thiazide : HCT, Benthizaide, -thiazide
b. Gol Loop diuretic : Furosemide
Jika menggunakan diuretik --> banyak cairan terbuang --> ginjal mendeteksi kekurangan cairan dengan mengaktifkan RAAS --> sehingga tekanan darah cenderung dipertahankan
Oleh karena itulah kita menggunakan kombinasi obat antara diuretic dengan obat ACEi , ARB
c. Carbonic anhydrase inhibtor : Azetasolamide (termasuk golongan diuretik tetapi bukan untuk hipertensi tipe kardiovaskular)
d. Aldosteron antagoniist : Spironolactone
e. osmotic diuretic : mannitol, sorbitol (termasuk golongan diuretik tetapi bukan untuk hipertensi tipe kardiovaskular)
Dosis :
a. Furosemide : obat iv 20-40 mg
b. spironolactone :
- hipertensi esensial 25mg/hr – 100mg/hr
Sediaan 25mg , 100 mg
ES : gynecomastia
c. HCT
- hipertensi : 12,5 mg – 50 mg / hari
- seidaan : 12,5 mg – 25 mg
Beta-blocker
Mekanisme : Menurunkan TD dengan menghambat reseptor Beta di jantung--> penurunan curah jantung--> penurunan resistensi perifer
*yang selektif di jantung yang beta 1 blocker (cth : Atenolol, Bisoprolol, metoprolol)
*yang non selektif juga mempengaruhi reseptor beta 2 di paru (cth : propanolol, nadolol, satolol, timolol)
a. propranolol :
dosis : 40 mg 2x / hari atau 80 mg 1x/ hari
sediaan 40mg / 80 mg
*yang selektif di jantung yang beta 1 blocker (cth : Atenolol, Bisoprolol, metoprolol)
*yang non selektif juga mempengaruhi reseptor beta 2 di paru (cth : propanolol, nadolol, satolol, timolol)
a. propranolol :
dosis : 40 mg 2x / hari atau 80 mg 1x/ hari
sediaan 40mg / 80 mg
ACE Inhibitor
Mekanisme : menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron yang menyebabkan eksresi Na dan air serta retensi K --> penurunan tekanan darah
Cth : captopril, lisinopril , enalapril. quinapril
Dosis :
a. captopril : 12,5 mg 3x/hr , bisa dinaikan 25mg 3x/hr, tidak pada kehamilan trimester 2 dan 3
dapat menyebabkan hipotensi, hipoplasia-tengkorak neonatus, anuria, gagal ginjal reversibel atau irreversibel dan kematian pada fetus
sediaan :
a. captopril : 12,5 mg dan 25 mg
efek samping yang sering keluar di ujian dan pertanyaan2 dosen : Batuk kering
Cth : captopril, lisinopril , enalapril. quinapril
Dosis :
a. captopril : 12,5 mg 3x/hr , bisa dinaikan 25mg 3x/hr, tidak pada kehamilan trimester 2 dan 3
dapat menyebabkan hipotensi, hipoplasia-tengkorak neonatus, anuria, gagal ginjal reversibel atau irreversibel dan kematian pada fetus
sediaan :
a. captopril : 12,5 mg dan 25 mg
efek samping yang sering keluar di ujian dan pertanyaan2 dosen : Batuk kering
ARB (Angiotensin Receptor Blocker)
Mekanisme : menghambat reseptor untuk angiotensin II sehingga angiotensin II tidak bekerja
Cth : Losartan, Valsartan, Candesartan
a. losartan : tidak pada kehamilan trimester 2 dan 3
- Hipertensi : 50-100 mg 1x/hr, Sediaan : 50mg
b. Valsartan : tidak pada kehamilan trimester 2 dan 3
- Hipertensi : 80-160mg 1x /hari
- gagal jantung 40 mg 2x / hr
- pasca MI 20mg 2x/hr
Sediaan 40 mg, 80 mg
c. candesartan cilexetil : Tidak pada kehamilan trimester 2 dan 3
- hipertensi : 4mg 1x/hr -16mg 1x/hr
Cth : Losartan, Valsartan, Candesartan
a. losartan : tidak pada kehamilan trimester 2 dan 3
- Hipertensi : 50-100 mg 1x/hr, Sediaan : 50mg
b. Valsartan : tidak pada kehamilan trimester 2 dan 3
- Hipertensi : 80-160mg 1x /hari
- gagal jantung 40 mg 2x / hr
- pasca MI 20mg 2x/hr
Sediaan 40 mg, 80 mg
c. candesartan cilexetil : Tidak pada kehamilan trimester 2 dan 3
- hipertensi : 4mg 1x/hr -16mg 1x/hr
CCB (Calcium Channel Blocker)
Mekanisme : Antagonis kalsium terikat pada kanal tipe L --> menghambat masuknya Ca kedalam sel --> relaksasi otot polos aretriol
Cth :
-gol dihidropiridin : nifedipin, amlodipine , nimodipin
-gol non dihidropiridin : verapamil, diltiazem
a. Amlodipine besylate:
- hipertensi dan angina5mg 1x/hr – 10mg 1x/hr
Sediaan : 5 mg dan 10 mg
b. nifedipine : (jika butuh onset cepat, dapat langsung di kunyah)
- Hipertensi dan angina: 5-10 mg 3x/hr,
Kontraindikasi : terapi bersama rifampisin (rifampisin dapat menurunkan kadar obat)
Cth :
-gol dihidropiridin : nifedipin, amlodipine , nimodipin
-gol non dihidropiridin : verapamil, diltiazem
a. Amlodipine besylate:
- hipertensi dan angina5mg 1x/hr – 10mg 1x/hr
Sediaan : 5 mg dan 10 mg
b. nifedipine : (jika butuh onset cepat, dapat langsung di kunyah)
- Hipertensi dan angina: 5-10 mg 3x/hr,
Kontraindikasi : terapi bersama rifampisin (rifampisin dapat menurunkan kadar obat)
Alpha blocker
Mekanisme : menghambat reseptor alpha-1 --> menurunkan resistensi perifer
efek samping : postural hypotension
Cth : Prazosin
efek samping : postural hypotension
Cth : Prazosin
Cardiac Digitalis (Digoxin)
Digoxin merupakan obat yang sering digunakan pada orang dengan gagal jantung , hal ini disebabkan karena digoxin mampu meningkatkan Cardiac Output dari jantung. Hal ini didapat dengan cara meningkatkan waktu pengisian ventrikel dan meningkatkan kontraktilitas jantung
Pada jantung terdapat 2 kanal seperti gambar dibawah : (Kanal Na+ K+ dan Kanal Na+ Ca2+) arah pergerakan ion ditunjukkan pada gambar ... (biar paham coba baca tentang fisiologi jantung dulu tentang aksi potensial pada SA node dan miokard)
Pada jantung terdapat 2 kanal seperti gambar dibawah : (Kanal Na+ K+ dan Kanal Na+ Ca2+) arah pergerakan ion ditunjukkan pada gambar ... (biar paham coba baca tentang fisiologi jantung dulu tentang aksi potensial pada SA node dan miokard)
Nah , Digoxin ini menghambat kanal Na+K+ sehingga kadar Na+ didalam sel tetap banyak , hal ini membat kanal ke-2 (Nat+ Ca2+) tidak memasukkan Nat+ lagi dan tidak mengeluarkan Ca2+ lagi sehingga terjadi akumulasi Ca2+ intarsel.
Akumulasi Ca2+ intrasel ini akan memperpanjang fase 4 pada kontraksi otot myocard ... jadinya akan ada lebih banyak waktu untuk pengisian ventrikel sehingga darah yang dipompa akan lebih banyak
Dan Akumulasi Ca2+ juga membuat kontraktilitas otot jantung semakin kuat
Akumulasi Ca2+ intrasel ini akan memperpanjang fase 4 pada kontraksi otot myocard ... jadinya akan ada lebih banyak waktu untuk pengisian ventrikel sehingga darah yang dipompa akan lebih banyak
Dan Akumulasi Ca2+ juga membuat kontraktilitas otot jantung semakin kuat
Obat anti arrhythmia
Obat anti arrhythmia :
Secara umum obat anti arrhythmia dibagi menjadi 4 : (Mending baca Fisiologi nya Aksi potensial jantung dulu)
a. Kelas 1 : obat yang memblok kanal sodium cepat (Fast sodium channel)
Obat kelas 1 ini dibagi menjadi 3 golongan lagi :
- I A : Moderate block : menurunkan fase 0 , dan memanjangkan durasi AP (Aksi potensial)
Contoh : Quinidine, Procainamide
- I B : Mild block : menurunkan fase 0 , memendekkan durasi AP
Contoh : Lidocaine, Mexiletine
- I C : Marked block : menurunkan fase 0 , Tidak ada perubahan pada durasi AP
Contoh : Flecainide, Propafenone
b. Kelas 2 : Beta adrenergic receptor antagonist (Beta blocker)
Contoh : Propranolol , Esmolol , Metoprolol
c. Kelas 3 : Obat yang memblok kanal potassium, sehingga memperpanjang aksi potensial
Contoh : Amiodarone, Dronedarone, Sotalol, Ibutilide
d. Kelas 4 : block kanal kalsium (L-type calcium channel)
Contoh : Verapamil, Diltiazem
Secara umum obat anti arrhythmia dibagi menjadi 4 : (Mending baca Fisiologi nya Aksi potensial jantung dulu)
a. Kelas 1 : obat yang memblok kanal sodium cepat (Fast sodium channel)
Obat kelas 1 ini dibagi menjadi 3 golongan lagi :
- I A : Moderate block : menurunkan fase 0 , dan memanjangkan durasi AP (Aksi potensial)
Contoh : Quinidine, Procainamide
- I B : Mild block : menurunkan fase 0 , memendekkan durasi AP
Contoh : Lidocaine, Mexiletine
- I C : Marked block : menurunkan fase 0 , Tidak ada perubahan pada durasi AP
Contoh : Flecainide, Propafenone
b. Kelas 2 : Beta adrenergic receptor antagonist (Beta blocker)
Contoh : Propranolol , Esmolol , Metoprolol
c. Kelas 3 : Obat yang memblok kanal potassium, sehingga memperpanjang aksi potensial
Contoh : Amiodarone, Dronedarone, Sotalol, Ibutilide
d. Kelas 4 : block kanal kalsium (L-type calcium channel)
Contoh : Verapamil, Diltiazem
Nitrat
Merupakan obat2 an yang digunakan terutama untuk meredahkan nyeri pada angina pectoris stabil
mekanisme : obat ini akan terkonversi menjadi nitric oxide (NO), NO ini mengaktifkan Guanyl cyclase yang nantinya akan meningkatkan kadar cGMP di dalam sel. akibatnya adalah pengeluaran kalsium dari intrasel ke extrasel sehingga tidak terjadi kontraksi pada pembuluh darah (Vasodilatas)
*NO pada nitrate merupakan NO yang sama seperti yang diproduksi oleh endotel kita
Cth : Isosorbide dinitrate
mekanisme : obat ini akan terkonversi menjadi nitric oxide (NO), NO ini mengaktifkan Guanyl cyclase yang nantinya akan meningkatkan kadar cGMP di dalam sel. akibatnya adalah pengeluaran kalsium dari intrasel ke extrasel sehingga tidak terjadi kontraksi pada pembuluh darah (Vasodilatas)
*NO pada nitrate merupakan NO yang sama seperti yang diproduksi oleh endotel kita
Cth : Isosorbide dinitrate
Sumber
a. katzung - basic & clinical pharmacology, 12th edition
b. Goodman & Gilman's - The Pharmacological Basis of Therapeutics, 11th edition
c. BRS Physiology - Costanzo, Linda S 6th edition
b. Goodman & Gilman's - The Pharmacological Basis of Therapeutics, 11th edition
c. BRS Physiology - Costanzo, Linda S 6th edition