Besi didalam tubuh
Besi didalam tubuh manusia tidak dalam bentuk bebas, hal ini disebabkan karena besi itu sendiri sangat merusak tubuh manusia jika berada dalam bentuk bebas. Oleh karena itu besi akan berikatan dengan beberapa senyawa lain seperti :
a. Hemoglobin (besi fungsional di dalam sel darah merah)
b. Mioglobin (besi fungsional di dalam otot)
c. Transferin (transport besi)
d. Feritin dan Hemosiderin (sebagai cadangan besi)
1. Transferin :
Transferin mentransfer besi menuju jaringan yang memiliki reseptor transferin *Cth : sumsum tulang, di sana lah terjadi penggabungan antara besi dan hemoglobin. Sumber utama dari besi ini adalah berasal dari sel darah merah yang dipecah di dalam limpa dan bukan berasal dari besi yang dari usus (zat besi yang berasal dari makanan)
2. Feritin dan hemosiderin : (di hepar, ferritin lebih dominan sebagai bentuk penyimpanan besi)
Merupakan bentuk cadangan besi dalam bentuk Ferri (Fe3+). Besi ini akan direduksi menjadi ferro (Fe2+) agar dapat menembus membran plasma dan kemudian akan di re oksidasi kembali menjadi Ferri (Fe3+)
a. Hemoglobin (besi fungsional di dalam sel darah merah)
b. Mioglobin (besi fungsional di dalam otot)
c. Transferin (transport besi)
d. Feritin dan Hemosiderin (sebagai cadangan besi)
1. Transferin :
Transferin mentransfer besi menuju jaringan yang memiliki reseptor transferin *Cth : sumsum tulang, di sana lah terjadi penggabungan antara besi dan hemoglobin. Sumber utama dari besi ini adalah berasal dari sel darah merah yang dipecah di dalam limpa dan bukan berasal dari besi yang dari usus (zat besi yang berasal dari makanan)
2. Feritin dan hemosiderin : (di hepar, ferritin lebih dominan sebagai bentuk penyimpanan besi)
Merupakan bentuk cadangan besi dalam bentuk Ferri (Fe3+). Besi ini akan direduksi menjadi ferro (Fe2+) agar dapat menembus membran plasma dan kemudian akan di re oksidasi kembali menjadi Ferri (Fe3+)
Absorbsi besi
a. Besi dari makanan akan diabsorbsi di daerah duodenum dan jejunum proximal. Besi yang mudah diabsorbsi adalah besi dengan tipe Fe2+ dan besi tipe heme
b. Fe2+ akan berikatan dengan DMT-1 (Divalent Metal Transporter) yang berada di apex vilus duodenum, sedangkan besi heme mempunyai transporter sendiri (heme transporter)
c. Jika yang ada di usus adalah Fe3+ maka perlu suatu duodenal cytochrome B yang mengubahnya menjadi Fe2+ baru masuk melalui DMT-1
d. Dari usus, zat besi (Fe2+) dibawa ke pembuluh darah melalui ferroportin, namun sebelum benar2 masuk ke pembuluh darah Fe2+ harus dirubah menjadi Fe3+ terlebih dahulu oleh Hepahestin
e. Fe3+ masuk ke aliran darah dan berikatan dengan transferin
*Jumlah besi yang di intake secara oral tidak akan menyebabkan kelebihan besi (overdose besi), karena Reseptor DMT-1 serta heme transporter mempunyai negative feedback dimana jika besi di usus terlalu banyak, ekspresi kedua reseptor ini akan menurun sehingga jumlah besi yang masuk ke dalam peredaran darah juga berkurang
b. Fe2+ akan berikatan dengan DMT-1 (Divalent Metal Transporter) yang berada di apex vilus duodenum, sedangkan besi heme mempunyai transporter sendiri (heme transporter)
c. Jika yang ada di usus adalah Fe3+ maka perlu suatu duodenal cytochrome B yang mengubahnya menjadi Fe2+ baru masuk melalui DMT-1
d. Dari usus, zat besi (Fe2+) dibawa ke pembuluh darah melalui ferroportin, namun sebelum benar2 masuk ke pembuluh darah Fe2+ harus dirubah menjadi Fe3+ terlebih dahulu oleh Hepahestin
e. Fe3+ masuk ke aliran darah dan berikatan dengan transferin
*Jumlah besi yang di intake secara oral tidak akan menyebabkan kelebihan besi (overdose besi), karena Reseptor DMT-1 serta heme transporter mempunyai negative feedback dimana jika besi di usus terlalu banyak, ekspresi kedua reseptor ini akan menurun sehingga jumlah besi yang masuk ke dalam peredaran darah juga berkurang
Sumber
a. Vasireddy, G. 2013. Iron metabolism Iron deficiency. (Online), http://www.slideshare.net/guvera/iron-metabolism-iron-deficiency, diakses 7 November 2015.
b. Bakta, I.M. 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Denpasar : EGC
c. Hoffbrad, A.V., Pettit, J.E., Moss, P.A.H. 2001. Essential Hematology. Oxford : Blackwell science
b. Bakta, I.M. 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Denpasar : EGC
c. Hoffbrad, A.V., Pettit, J.E., Moss, P.A.H. 2001. Essential Hematology. Oxford : Blackwell science